Senin, 28 April 2014
Senin, 14 April 2014
Sensor Sinar
Sensor Sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau
sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi
energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan
elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif
(fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada
sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin
kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang
berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu
sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri
dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
Sensor-cahaya-photoconductive
Ø Fotovoltaic
(Solar Cell/Fotocell)
Berfungsi
untuk mengubah sinar matahari menjadi arus listrik DC. Tegangan yang dihasilkan
sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan solar cell. Semakin
kuat sinar matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar.
Simbol
dari Solar Cell
Bahan pembuat solar cell adalah silicon, cadmium sullphide, gallium arsenide danselenium.
Ø Fotoconductiv
Berfungsi untuk mengubah intensitas
cahaya menjadi perubahan konduktivitas. Kebanyakan komponen ini erbuat dari
bahan cadmium selenoide atau cadmium sulfide.
Tipe-tipe Fotoconductiv:
Tipe-tipe Fotoconductiv:
LDR (Light Dependent Resistor)
Berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Semakin
banyak cahaya yang mengenai permukaan LDR hambatan listrik semakin besar.
Prinsip
Kerja Sensor Cahaya / LDR
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent
Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan
resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai
hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada
besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut
dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya.
Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor
yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang
mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10
MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150
Ω. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian
sama persis seperti pemasangan resistor biasa.
Contoh
Aplikasi LDR Sebagai Sensor Cahaya yaitu : Rangkaian
Alarm,Indikator,Counter (Penghitung),dan Fungsi Potensiometer.
Ide Pengembangannya :
APLIKASI SENSOR CAHAYA UNTUK ALARM ANTI PENCURI
(LIGHT SENSOR AS ANTI-THEFT ALARM)
Alarm yang dapat mendeteksi pergerakan seseorang saat
rumah dalamkondisi kosong, ditinggalkan oleh pemiliknya. Alat ini mempunyai
prinsip kerjayaitu mendeteksi bayangan seseorang yang melewati titik tertentu.
Perancangandan pembuatan perangkat ini menggunakan sensor cahaya berupa LASER
danLDR yang dirangkai dengan transistor sebagai saklar otomatis serta LED
dantelepon rumah untuk melakukan panggilan kepada nomor telepon pemilik
rumah.Komponen yang dipakai dalam pembuatan perangkat ini antara lain IC
LM7805,LASER pointer, resistor, transistor BC108, LED,Relay dan telepon
rumah.Perancangan dan pembuatan alat menggunakan software multisim 10.1
sebagaisimulator rangkaian, dan software
eagle 5.1.1 untuk mendesain jalur rangkaian pada papan PCB. Saat cahaya LASER
tidak sampai ke LDR karena terhalang olehsesuatu, maka rangkaian output yang
berupa indikator LED dan panggilan daritelepon rumah akan aktif.
Contohnya : alarm, sensor cahaya, saklar otomatis,relay.
Kamis, 03 April 2014
SENSOR MAGNET
Sensor Magnet Adalah rangkaian elektronik yang menggunakan gelombang magnet sebagai input untuk menggerakkan output.Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
Pada awalnya sensor magnet memungkinkan navigasi atas lautan dengan merasakan kutub magnet bumi. Penginderaan medan magnet telah sangat diperluas di dunia industri dan telah diadaptasi berbagai sensor magnetik untuk mendeteksi keberadaan, kekuatan, atau arah medan magnetik tidak hanya dari Bumi, tetapi juga dari magnet permanen, gangguan kendaraan, aktivitas gelombang otak, dan bidang yang dihasilkan dari
arus listrik . Sensor magnetik dapat mengukur sifat tanpa kontak fisik dan telah menjadi kontrol sistem navigasi.
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
Sebuah sensor medan magnet langsung dapat merasakan medan magnet dari magnet permanen, elektromagnet, atau arus. Dalam merasakan kehadiran benda besi, magnet biasing sering digunakan. Magnet biasing magnetizes feromagnetik obyek seperti gigi gigi, dan sensor mendeteksi medan magnet gabungan dari magnet obyek dan magnet biasing. Sebuah magnet biasing ditempelkan ke sensor dalam posisi sedemikian rupa sehingga pengaruh langsung terhadap sensor minimal. Biasanya magnet biasing adalah
dipasang di bagian atas sensor dengan sumbu tegak lurus magnet dengan sumbu sensitif dari sensor.
Gambar Aplikasi Sensor Magnet
Gambar Rangkaian 1.
Rangkaian diatas menggunakan sensor magnet reed switch untuk menggerakkan LED.Pada rangkaian ini menggunakan prinsip pembagi tegangan antara kaki basis transistor. Cara kerja rangkaian adalah jika pada reed switch didekati medan magnet maka hambatan kontak reed switch akan menghubung. Hal ini menyebabkan arus negatif masuk ke kaki transistor, maka transistor tidak akan mengantar arus. Pada saat reed switch dijauhkan dari medan magnet maka kontak reed switch akan membuka, maka arus listrik posistip akan masuk ke kaki basis. Transisotr akan mengalirkan arus negative yang akan menyalakan LED.
Medan magnet dapat menggunakan magnet batang. Contoh aplikasi sederhana adalah indicator atau alarm untuk pintu dibuka atau ditutup.Untuk pengembangan lebih lanjut LED dpat ditambah relay driver untuk mengendalikan alarm atau sirine maupun beban listrik yang lebih besar misalnya lampu AC 220V.
Gambar Rangkaian 2.
Jika pada rangkaian diatas menggunakan transistor, maka pada rangkaian berikut menggunakan SCR (Silicon Controlled Rectifier). Jika menggunakan rangkaian dengan basis transistor seperti rangkaian sebelumnya, maka jika input tidak ada maka rangkaian tidak bekerja, pada rangkaian berikut menggunakan pengunci SCR agar ketika rangkaian aktif, maka rangkaian akan tetap aktif meskipun input sudah tidak ada. Rangkaian dapat diaplikasikan misalnya pada alarm.
SCR akan mengalirkan arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi tegangan positif. SCR akan terus mengalirkan arus meskipun kaki gate sudah tidak dialiri tegangan positif lagi. Untuk mereset rangkaian dengan cara memutus tegangan dari sumber atau dengan cara menghubung singkat kaki anoda dan katoda sesaat.
Cara kerja rangkaian adalah reed switch harus didekati oleh magnet, sehingga kontak reed switch akan menutup. Dengan menutupnya kontak, maka arus yang masuk ke kaki gate SCR adalah negative dan SCR tidak bekerja. Jika magnet dijauhkan dari reed switch, maka kontak reed switch akan membuka hal ini menyebabkan arus positif masuk ke kaki SCR, maka SCR akan bekerja terus meskipun magnet didekatkan kembali ke reed switch.
Pada awalnya sensor magnet memungkinkan navigasi atas lautan dengan merasakan kutub magnet bumi. Penginderaan medan magnet telah sangat diperluas di dunia industri dan telah diadaptasi berbagai sensor magnetik untuk mendeteksi keberadaan, kekuatan, atau arah medan magnetik tidak hanya dari Bumi, tetapi juga dari magnet permanen, gangguan kendaraan, aktivitas gelombang otak, dan bidang yang dihasilkan dari
arus listrik . Sensor magnetik dapat mengukur sifat tanpa kontak fisik dan telah menjadi kontrol sistem navigasi.
Prinsip Sensor Magnet :
SENSOR MAGNET adalah berdasarkan Hukum Faraday dimana apabila sebuah penghantar memotong suatu medan magnet maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan menimbulkan Gaya Gerak Listrik (GGL)) atau Electromagnetic Force (Emf). Besaran Emf tersebut adalah tergantung kepada kuat medan magnet dan kecepatan pemotongan. Contoh Sensor yang menggunakan Prinsip Kerja Electrromagnetic ini adalah Speed Detector/Tacho Generator, Sensor Vibrasi, dan Microphone/Sensor Suara.
Apabila Sensor tersebut menerima getaran maka batang magnet tersebut akan ikut bergetar dan medan magnet tersebut akan terpotong-potong oleh gulungan kawat sehingga kedua ujung gulungan kawat tersebut akan menimbulkan tegangan.
Gambar. Sensor vibrasi
Sedangkan Untuk Sensor Suara atau Microphone menggunakan prinsip kerja yang berkebalikan dengan Prinsip Kerja sensor vibrasi Tersebut.
Ide Pengembangan :
Buka pintu Mobil pakai SmartPhone
Menggandeng sebuah perusaahn penyedia telekomunikasi bernama OnStar, semua pemilik mobil di bawah naungan General Motors dapat mengunduh sebuah aplikasi yang memungkinkan Smartphone menjadi remote mobil.
Smartphone atau ponsel pintar yang Anda gunakan nantinya tidak hanya berfungsi untuk alat komunikasi tetapi untuk membuka pintu kendaraan bahkan juga untuk mencari kendaraan saat diparkir. Untuk mendapat aplikasi ini, pemilik kendaraan harus mendaftarkan diri ke General Motor terlebih dahulu. Tercatat 1,5 juta pemilik kendaraan di bawah naungan General Motors mendaftarkan diri untuk menjadikan ponsel pintar mereka sebagai remote mobil. |
http://teguhpati.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-sensor-bagian-i.html
http://bocah-cakil.blogspot.com/2013/02/prinsip-kerja-sensor-elektromagnetik.html
Langganan:
Postingan (Atom)