Minggu, 23 Maret 2014

SENSOR THERMAL

Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb
Bimetal
             
 Bimetal adalah sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada alat strika listrik dan lampu kelap-kelip (dimmer). Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan menjadi satu.    Bimetal besi dan tembaga jika dipanaskan akan melengkung ke besi karena koefisien besi yang terkecil,sebaliknya jika didinginkan akan melengkung ke tembaga karena koefisien tembaga terbesar pada 
        bimetal. 
        Bimetal yang terbuat dari tembaga dan kuningan, jika dipanaskan akan melengkung kearah tembaga, karena koefisien tembaga kecil, sebaliknya jika didinginkan akan melengkung kearah kuningan, karena koefisien kuningan besar.Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan,maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open  (NO). 





Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari – hari :

1. alarm kebakaran;
2. thermostat yaitu pengatur suhu pada setrika.





Prinsip Kerja dari Sensor Thermal Bimetal Setrika :

Setrika listrik komponen utamanya adalah koil (lilitan kawat yang dililitkan pada
selempeng asbes/bahan lain yang tahan panas). Listrik dialirkan kekawat tersebut
sehingga akan memanas. Bila setrika tidak ada saklar otomatisnya (prinsip kerja
bimetal) maka biasanya lilitan tersebut sampai terlalu panas dan membara bisa
sampai putus. Panas dari lilitan tadi akan tertransfer ke permukaan bawah setrika
sehingga kita bisa menyetrika. Jadi bimetal dalam setrika akan selalu bekerja ketika
lampu setrika menyala berarti bimetal menyala dan listirk dialirkan, sedangkan saat
lampu setrika mati listrik tidak mengalir namun bimetal masih panas dan nanti ketika
bimetal mulai mendingin (menyusut) lampu setrika kembali menyala begitu
seterusnya.
Ide Pengembangan dari Sensor Thermal Bimetal:
Sakelar Otomatis pada Setrika Otomatis 
Suhu pada setrika secara otomatis, maka disebut setrika otomatis. Pada setrika otomatis terdapat alat untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik secara otomatis, yang disebut sakelar otomatis. Prinsip kerja sakelar otomatis sebagai berikut, apabila suhu sudah cukup tinggi, bimetal akan melengkung menjauhi kontak, arus listriknya putus, setrika akan menjadi dingin. Ketika dingin, bimetal kembali menyentuh kontak, maka arus listrik mengalir kembali, sehingga setrika kembali panas.

Alat Pemberitahu Kebakaran 
Apabila ada kenaikan suhu di sekitar alat ini, bimetal menyentuh kontak sehingga arus listrik mengalir menuju bel listrik. Bel listrik akan berbunyi, yang menandakan ada kebakaran atau panas.



Termometer Bimetal
Termometer ini terbuat dari bimetal yang melengkung. Salah satu ujungnya dijepit
sehingga tidak dapat bergerak. Ujung yang satunya lagi bebas bergerak dan
dihubungkan dengan jarum penunjuk. Apabila suhu naik, bimetal menjadi lebih
melengkung maka jarum penunjuk bergerak ke kanan. Sebaliknya apabila suhu turun,
bimetal menjadi lebih lurus maka jarum akan bergerak ke kiri.



http://mafia.mafiaol.com/2012/08/contoh-penerapan-pemuaian-pada.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar